Padangan, 1 Desember 2024 – Suasana penuh hikmah dan kehangatan terasa di Masjid Jami’ Nurul Iman, Minggu (Ahad Pahing) pagi ini. Ratusan jamaah dari berbagai kalangan hadir dalam kegiatan ngaji rutin Ahad Pagi yang dimulai tepat pukul 06.00 WIB. Agenda ini telah menjadi tradisi mingguan yang berkeliling dari masjid ke masjid di wilayah Padangan, menghadirkan suasana religius sekaligus mempererat silaturahmi antarwarga.
Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah ulama dan umara terkemuka, di antaranya Kyai Hakim Nasuha, Kyai Haji Ikhsan, Kyai Abu Hasan, dan Kyai Faizol. Tausiyah utama pada acara kali ini disampaikan oleh Kyai Haji Nur Hidayat, seorang ulama kharismatik dari Sragen, yang membahas topik mendalam tentang hubungan antara orang yang telah meninggal dunia dengan yang masih hidup.
Dalam tausiyahnya, Kyai Nur Hidayat menekankan pentingnya menjaga amal kebaikan sebagai bekal akhirat, serta bagaimana doa dan amal dari orang yang hidup dapat memberikan manfaat bagi mereka yang telah tiada. "Hubungan ini tidak terputus begitu saja. Doa, sedekah, dan amal jariyah adalah bentuk kasih sayang kita yang terus mengalir kepada mereka yang sudah lebih dulu meninggalkan kita," ujar beliau dengan penuh kelembutan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat. Setiap minggunya, para jamaah tak hanya mendapatkan pencerahan dari ulama-ulama besar, tetapi juga merasakan semangat kebersamaan yang hangat.
Menurut panitia, agenda ngaji rutin Ahad Pagi ini diharapkan terus menjadi bagian penting dari kehidupan umat Islam di wilayah Padangan. Dengan bergilir dari satu masjid ke masjid lainnya, acara ini menjadi sarana dakwah sekaligus menjaga kebersamaan dan keaktifan masyarakat dalam meramaikan tempat ibadah.
Di akhir acara, para jamaah nampak khidmat mendengarkan doa bersama, memohon keberkahan dan kebaikan untuk semua. Kegiatan pagi ini pun ditutup dengan salam hangat di antara para jamaah, mencerminkan esensi dari keberagamaan yang damai dan harmonis.
Masjid Jami’ Nurul Iman kembali menjadi saksi bagaimana ilmu dan kebersamaan mampu menjadi pondasi kokoh bagi masyarakat yang religius dan penuh kasih.
Jurnalis:Bang Toy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar