Padangan, 28 Januari 2025 - Dalam rangka memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-102, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Padangan menggelar ajang Lari Ultra Marathon sejauh 102 kilometer. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 28 Januari 2025, dan dimulai pukul 07.00 WIB.
GP Ansor Kecamatan Padangan Gelar Lari Ultra Marathon 102 KM Peringati Harlah NU ke-102
Ketua PAC GP Ansor Padangan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dedikasi kader GP Ansor dalam memeriahkan peringatan Harlah NU yang telah menjadi tonggak perjuangan umat Islam di Indonesia. "Kami ingin menunjukkan semangat dan kecintaan terhadap NU melalui kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif para kader," ujarnya.Rute lari yang telah disiapkan dimulai dari Kantor MWC NU Padangan, melewati beberapa titik strategis seperti Kasiman - Malo - trucuk - jembatan Sosrodilogo - bunderan Jetak - pasar ngumpak dalem lurus - Dander - Ngasem - ngambon - dolog gede - Purwosari finish MWC NU Padangan, sebelum kembali ke titik awal di Kantor MWC NU Padangan. Total jarak tempuh mencapai 102 kilometer, sesuai dengan usia Nahdlatul Ulama tahun ini.
Kegiatan ini juga mengusung tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat" sebagai bentuk komitmen GP Ansor dalam mendukung NU menjadi organisasi yang terus memberikan manfaat bagi umat dan bangsa.Selain sebagai perayaan, acara ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk aktif dalam kegiatan sosial keagamaan serta menjaga kebugaran fisik. Dukungan penuh diberikan oleh MWC NU Padangan dan berbagai elemen masyarakat yang turut membantu menyukseskan acara tersebut.
"Semoga melalui acara ini, semangat kebersamaan dan kontribusi nyata GP Ansor kepada masyarakat dapat semakin terlihat, sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah di lingkungan Nahdlatul Ulama," tambahnya.Warga sekitar juga diundang untuk menyaksikan dan memberikan dukungan kepada para pelari selama perjalanan mereka. Informasi lebih lanjut mengenai acara ini dapat diperoleh di Kantor MWC NU Padangan.
Dari Banjarejo untuk Jiwa Istigfar dan Sholawat Menggema di Rutinan Ahad Pagi
Padangan, 26 Januari 2025 – Rutinan Ahad pagi di Masjid Al-Muntaha, Desa Banjarejo, Kecamatan Padangan, berlangsung khidmat pada Ahad Pagi.Acara yang dimulai pukul 06.00 hingga 07.00 ini dihadiri oleh jajaran pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Padangan, para kiai dari wilayah Padangan, masyarakat setempat, serta warga sekitar masjid.
Kegiatan tersebut diisi oleh tausiyah dari Habib Ubaidillah Bin Idrus Al-Habsyi, seorang ulama kondang asal Kedinding, Surabaya. Dalam ceramahnya, Habib Ubaidillah mengangkat tema “Memperbanyak Istigfar dan Sholawat di Bulan Rajab”. Beliau mengingatkan pentingnya bulan Rajab sebagai momentum meningkatkan amalan, terutama memperbanyak istigfar dan sholawat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.“Bulan Rajab ini adalah pintu menuju bulan-bulan mulia lainnya. Dengan memperbanyak istigfar dan sholawat, kita mempersiapkan diri menyambut Ramadan dengan hati yang bersih,” pesan Habib Ubaidillah di hadapan jamaah yang memadati area masjid.Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi antara ulama, pengurus MWCNU, dan masyarakat. “Kami sangat bersyukur atas kehadiran Habib Ubaidillah yang memberikan tausiyah penuh makna. Kehadiran para kiai dan warga juga menunjukkan kebersamaan yang kuat di lingkungan kami,” ujar salah satu panitia.
Rutinan Ahad pagi di Masjid Al-Muntaha rutin digelar sebagai bagian dari program dakwah dan pemberdayaan spiritual masyarakat setempat. Panitia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kesadaran umat akan pentingnya beribadah.Masjid Al-Muntaha sendiri merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan di wilayah Banjarejo, yang kerap menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk acara-acara besar keislaman.Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini terlihat dari banyaknya jamaah yang hadir, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Beberapa di antaranya bahkan datang lebih awal untuk mengikuti shalat Subuh berjamaah dan membaca Al-Qur'an sebelum acara dimulai.Selain tausiyah, kegiatan ini juga diiringi dengan lantunan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu tokoh agama setempat. Suasana penuh hikmah terasa saat para jamaah bersama-sama mengucapkan istigfar dan sholawat sesuai dengan tema yang diangkat.Habib Ubaidillah juga menekankan pentingnya membangun kebiasaan baik di bulan Rajab sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci Ramadan. “Bulan ini adalah kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. Mulailah dari memperbanyak doa, memperkuat iman, dan menghindari perbuatan yang tidak diridhoi,” ungkapnya.
Kegiatan rutin seperti ini mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Salah satu jamaah, Pak Hasan, menyampaikan kesannya, “Acara ini tidak hanya menambah ilmu, tetapi juga menyegarkan semangat keimanan kami. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan lebih banyak masyarakat yang terlibat.”Panitia penyelenggara juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kelancaran acara, terutama para pengurus MWCNU, kiai, dan masyarakat sekitar. Mereka berkomitmen untuk terus mengadakan program keagamaan serupa sebagai sarana dakwah dan penguatan ukhuwah Islamiyah di wilayah Banjarejo.
Dengan berakhirnya acara tepat pukul 07.00 WIB, para jamaah meninggalkan masjid dengan membawa pesan-pesan kebaikan yang disampaikan oleh Habib Ubaidillah. Diharapkan, tausiyah ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus memperbanyak ibadah, terutama di bulan-bulan penuh keutamaan seperti Rajab.Masjid Al-Muntaha Banjarejo kini semakin dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan yang bermanfaat, tidak hanya bagi warga sekitar, tetapi juga bagi masyarakat luas di wilayah Padangan.
Muslimat NU Padangan Sukses Gelar Konferensi Anak Cabang Momentum Penguatan Peran Perempuan dan Sinergi Masyarakat
Padangan, 19 Januari 2025 – Konferensi Anak Cabang (ANCAB) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Padangan berlangsung sukses di auditorium MI Irsyadusy Syubban Kuncen. Kegiatan yang digelar pada hari Ahad legi (19/01) ini dihadiri oleh sejumlah pengurus cabang, Sesepuh NU Kuncen KH. Yuseff Effendi Pengurus MWC NU KH. Abdul hakim Nasuha, Gus Jakfar Al Mansur, tokoh masyarakat, dan para anggota Muslimat NU dari berbagai desa di Kecamatan Padangan.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Bojonegoro, Ibu Nyai. Hj. Umi Zulaikah, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran Muslimat NU dalam penguatan moral dan pemberdayaan perempuan di tingkat masyarakat.
“Konferensi ini bukan hanya ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dan membahas program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya perempuan dan anak,” ujar Nyai. Hj. Umi Zulaikah.
Rangkaian Acara dan Pembahasan
Konferensi diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan Mahallul Qiyam , dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban pengurus Muslimat NU Kecamatan Padangan periode 2019-2024. Dalam laporan tersebut, disampaikan pencapaian program kerja, seperti peningkatan kegiatan sosial, pengajian rutin, serta pelatihan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
Sesi diskusi menjadi salah satu agenda utama konferensi, di mana para peserta berdialog tentang tantangan yang dihadapi Muslimat NU di tingkat kecamatan, termasuk isu pendidikan, kesehatan, dan pengembangan usaha mikro.
Selain itu, konferensi juga menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, seperti:
1. Peningkatan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman di kalangan perempuan dan anak.
2. Pelaksanaan pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi anggota.
3. Penguatan sinergi dengan pemerintah daerah dalam program kesehatan masyarakat.
Pemilihan Pengurus Baru
Sebagai bagian dari agenda penting, konferensi ini juga menggelar pemilihan pengurus baru untuk periode 2025-2029. Ibu Hj. Siti Faizah, SPd. terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Anak Cabang Muslimat NU Kecamatan Padangan yang baru. Dalam sambutannya, ia menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program-program sebelumnya serta menciptakan inovasi baru demi kemajuan organisasi.“Muslimat NU Kecamatan Padangan akan terus berusaha menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan perempuan dan penyebaran nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin,” tegas Hj. Siti Faizah, SPd. Yang Juga pengasuh PP. An Nur Al Hadi ini
Penutup
Konferensi ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Yuseff Effendi Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah yang juga Pengasuh PP. Irsyaduth Tholabah Kuncen Padangan Bojonegoro. Para peserta berharap hasil konferensi ini mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keluarga di Kecamatan Padangan.ujar Ibu Ummu Yuli Alfiana
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, Muslimat NU Kecamatan Padangan siap melangkah lebih maju dalam menghadapi tantangan zaman.
(pewarta: Didin Sirojudin)
Rutinan Ahad Pagi Penuh Hikmah Di Masjid MC Mashuri Siroj Pengkok Menyentuh Hati Warga

Kegiatan pagi ini dimulai dengan sambutan hangat dari pengurus masjid, yang mengajak semua yang hadir untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kualitas ibadah. Sebagai bagian dari acara rutin ini, masyarakat diberikan kesempatan untuk mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh K.H. Khamim Sanadi, seorang ulama asal Bojonegoro.
Dalam tausiyahnya, K.H. Khamim mengajak umat untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, serta menjaga akhlak dan ibadah. Salah satu pesan utama yang beliau sampaikan adalah pentingnya menghindari perbuatan ghibah atau menggunjing. Menurut K.H. Khamim, ghibah dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan dalam agama seorang mukmin. "Bagi orang yang terbiasa berghibah, hal tersebut dapat membuatnya malas dalam beribadah," ujarnya.
Pesan ini mendapat perhatian besar dari hadirin, yang menganggapnya sebagai pengingat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga hubungan baik antar sesama umat Islam. K.H. Khamim juga mengingatkan bahwa menjaga lisan adalah kunci untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat dan memperkuat iman.
Rutinan Ahad pagi ini diakhiri dengan doa bersama, memohon agar segala amal ibadah yang dilakukan senantiasa diterima dan diberkahi oleh Allah SWT. Masyarakat pun merasa terberkahi dengan kegiatan ini, yang selain memberikan pencerahan spiritual, juga mempererat hubungan antar warga dan meningkatkan rasa kebersamaan di kalangan umat
Melalui acara seperti ini, diharapkan ke depan, masjid MC Mashuri Siroj Pengkok dapat terus menjadi pusat kegiatan keagamaan yang tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkokoh ukhuwah Islamiyah di lingkungan sekitar.